Bubur Bassang Vs Bubur Kampiun, Aneka Bubur Khas Daerah di Indonesia
Bubur Bassang
Bagi masyarakat Bugis, Bubur Bassang bukanlah sesuatu yang istimewa disana. Tapi kalau Anda ke Papua, khususnya di Manokwari dan bisa mencoba Bubur Jagung Pulut ini, rasanya pasti akan berbeda. Kenyang tak harus dengan nasi, tidak seperti bubur pada umumnya yang berasal dari beras. Bubur bassang berasal dari jagung pulut atau jagung ketan yang diolah sedemikian rupa. Di Manokwari, Anda bisa menjumpai penjual bubur jagung pulut ini dengan sepeda motor, meskipun ada juga yang membuka warung di pasar tradisional bahkan dipasarkan melalui media sosial. Selain jagung pulut bahan-bahan lain yang diperlukan antara lain santan, garam, gula pasir, susu kental manis, tepung maizena, atau ada juga yang menggunakan tepung terigu. Gula pasir juga menjadi pelengakap sebagai taburan bubur bassang, terkadang penjual biar makin kekinian kerap ditambahkan dengan keju ataupun coklat bubuk sebagai taburan. Selain mengenyangkan, mengkonsumsi jagung pulut banyak manfaatnya lho. Kaya akan karbohidrat, jagung pulut mampu meningkatakan daya tahan tubuh, serta mampu mempercepat proses pemulihan pasca sakit. Adanya kandungan amilopektin dalam jagung pulut, mampu mensabilkan kadar gula dalam darah, dan yang pasti jagung pulut cocok untuk diet. Resep membuat bubur bassang yang praktik, bisa dengan mudah diterapkan. Tak membutuhkan waktu yang lama, untuk memasak semangkuk bubur basssang nan hangat. Jadi tidak perlu jauh-jauh ke Manokwari atau pun Makassar.
Statistics for this Xoptio
Bubur Kampiun
________________________________________ Ada salah satu jenis menu sarapan khas yang patut dicoba saat Anda menginjakkan kaki di bumi Minangkabau. Bubur kampiun namanya, hidangan kaya rasa yang dijamin menggugah selera. Bubur kampiun termasuk salah satu jenis kuliner khas wilayah Minangkabau Daratan (Darek), tepatnya dari daerah Bukittinggi. Hidangan bubur kampiun terdiri dari campuran beberapa komponen yang berpadu dan menghasilkan cita rasa manis dan lembut. Komponen penyusun dari bubur kampiun umumnya terdiri dari campuran ketan putih yang dikukus, bubur putih atau bubur sumsum, bubur ketan hitam, kolak pisang/ubi, bubur kacang hijau atau kacang padi dan bubur conde atau candil. Di beberapa daerah, bubur kampiun memiliki beberapa variasi campuran. Seperti, lupis ketan putih sebagai pengganti nasi ketan atau bubur delima sebagai pengganti bubur conde. Karena teknik pengerjaannya yang cukup sulit, ada pula pedagang yang tidak menyajikan bubur conde dalam campuran bubur kampiun buatannya. Pedagang bubur kampiun biasanya memasak berbagai campuran bubur kampiun sejak dini hari. Semua bahan dimasak secara bersamaan di panci yang berbeda-beda. Karena itu, untuk membuat bubur kampiun yang komplit setidaknya akan ada enam jenis bahan yang dimasak dalam enam panci diatas enam tungku secara bersamaan. Mempersiapkan komponen-komponen bubur kampiun memang menuntut keterampilan khusus. Setidaknya dalam mengatur waktu saat keenam jenis bahan dimasak bersamaan. Pengalaman bertahun-tahun sangat dibutuhkan dalam mengolah bubur kampiun agar semua bahan tersebut dapat diolah hingga siap disajikan sesuai harapan. Seiring berjalannya waktu, bubur kampiun semakin sulit ditemukan. Salah satu penyebabnya karena bahannya semakin mahal, sedangkan peminatnya pun semakin sedikit. Di samping itu, hidangan ini memang membutuhkan keterampilan dan pengalaman khusus dalam pembuatannya. Sehingga tidak banyak orang yang menguasai teknik pembuatannya. Namun ada satu keunikan dari bubur kampiun yang masih tetap terjaga dan seolah tidak tergantikan. Panganan ini masih menjadi salah satu sajian khas berbuka puasa di Minangkabau saat bulan Ramadhan tiba.