Tempat Wisata Di Jakarta: Kebun Binatang Ragunan Vs Kawasan Kota Tua

Kebun Binatang Ragunan
Taman Margasatwa Ragunan atau yang kerap disebut Kebun Binatang Ragunan merupakan salah satu tempat wisata favorit keluarga, terutama warga di sekitar DKI Jakarta. Dilansir dari laman resminya, Ragunan dibuka secara resmi pada 22 Juni 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dengan nama Taman Margasatwa Ragunan. Hingga kini, kebun binatang yang terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini telah memiliki lebih dari 2.009 ekor satwa dan ditumbuhi lebih dari 20.000 pohon. Kebun Binatang Ragunan buka setiap Selasa-Minggu, mulai pukul 07.00-16.00 WIB. Adapun setiap Senin, tempat wisata yang dikelola Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI ini tutup. Tiket masuk Kebun Binatang Ragunan tergolong sangat terjangkau. Selain melihat-lihat aneka satwa di taman margasatwa ini, pengunjung juga dapat menikmati beragam wahana dan menyewa fasilitas yang disediakan. Tarif yang dipatok setiap wahana pun masih terjangkau, mulai dari Rp 2.500 hingga Rp 18.000. Untuk mencegah tumpukan antrean, tiket masuk Ragunan dapat dipesan secara online pada H-1 kunjungan. Namun, calon pengunjung harus memiliki Kartu Jakcard sebelum bertamasya di Kebun Binatang Ragunan. Pasalnya, pembayaran tiket masuk Ragunan hanya dapat menggunakan Kartu Jakcard Bank DKI. Kartu Jakcard sendiri dapat dibeli di semua loket Taman Margasatwa Ragunan. Selain Ragunan, Kartu Jakcard juga dapat digunakan di Monumen Nasional (Monas), Museum Kota Tua, dan Transjakarta. Pelayanan verifikasi pendaftaran online di loket mulai pukul 07.00-16:00 WIB. Sementara itu, jam operasional kunjungan mulai pukul 07.00 -17.00 WIB.
Statistics for this Xoptio

Kota Tua
Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah. Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekret yang resmi menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota — atau setidaknya bangunan yang masih tersisa di sana. Meski dekret Gubernur dikeluarkan, Kota Tua tetap terabaikan. Banyak warga yang menyambut hangat dekret ini, tetapi tidak banyak yang dilakukan untuk melindungi warisan era kolonial Belanda. Dalam pengembangan daerah Jakarta, beberapa bangunan atau tempat yang berada di daerah kota Tua Jakarta dihancurkan dengan alasan tertentu. Beberapa bangunan berada dalam kondisi mengenaskan kebanyakan akibat kepemilikan bangunan yang tidak jelas. Sebagai permukiman penting, pusat kota, dan pusat perdagangan di Asia sejak abad ke-16, Oud Batavia merupakan rumah bagi beberapa situs dan bangunan bersejarah di Jakarta. Saat ini, banyak bangunan dan arsitektur bersejarah yang memburuk kondisinya seperti: Museum Sejarah Jakarta (bekas Balai Kota Batavia, kantor dan kediaman Gubernur Jenderal VOC), Museum Bahari, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Museum Bank Indonesia. Tetapi, masih ada usaha perbaikan Kota Tua, khususnya dari berbagai organisasi nirlaba, institusi swasta, dan pemerintah kota yang telah bekerja sama untuk mengembalikan warisan Kota Tua Jakarta. Tahun 2007, beberapa jalan di sekitar Lapangan Fatahillah seperti Jalan Pintu Besar dan Jalan Pos Kota, ditutup sebagai tahap pertama perbaikan.