Kandidat Presiden Terpopuler Pemilu 2024: Sandiaga S. Uno Vs Airlangga Hartanto

Sandiaga Salahuddin Uno
Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA. (lahir 28 Juni 1969) adalah seorang wirausahawan dan politisi berdarah Gorontalo-Jawa, kelahiran Pekanbaru, Riau, dan berkebangsaan Indonesia. Dari silsilah keluarga ayahnya, leluhur Sandiaga Uno memiliki klan Uno-Monoarfa yang merupakan bagian dari keluarga besar Kesultanan Gorontalo. Sandi juga memiliki kekerabatan keluarga dengan salah satu tokoh politik nasional, Suharso Monoarfa. Dari silsilah ibunya, leluhur Sandi Uno berasal dari Demak, Jawa Tengah. Sandi pun merupakan keponakan dari tokoh pendidikan nasional, Arief Rachman. Pada masa bakti Oktober 2017 - September 2018, Sandi Uno pernah mengemban tugas sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta ke-14 bersama dengan Gubernur terpilih, Anies Rasyid Baswedan. Di tahun 2020, Presiden Joko Widodo menunjuk Sandiaga untuk menduduki jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio di Kabinet Indonesia Maju dan dilantik bersama dengan lima menteri dan wakil menteri lainnya pada tanggal 23 Desember 2020. Masa kecil Sandiaga Uno banyak dihabiskan di kota kelahirannya, Rumbai, Pekanbaru. Sandi merupakan anak bungsu dari dua bersaudara dari pasangan Razif Halik Uno dan Rachmini Rachman. Ayahnya yang berasal dari Gorontalo bekerja di perusahaan Caltex di Riau dan ibunya terkenal sebagai pakar pendidikan kepribadian. Lahir di Rumbai, besar di Duri dan Dumai, tentu membuat Sandiaga kecil bergaul dengan anak-anak di kompleks Caltex (sekarang Chevron kemudian pada tahun 2021 dikelola Pertamina) maupun di luar kompleks. Setelah ayahnya tidak lagi bekerja di Caltex, keluarga Sandi Uno pindah ke Jakarta sekitar tahun 1970-an. Sandi Uno bersekolah di SD PSKD Bulungan, SMPN 12, dan SMA Pangudi Luhur. Sejak kecil, ia sudah dikenal sebagai sosok yang cerdas. Kecerdasan yang dimiliki Sandi tidak terlepas dari dorongan yang diberikan oleh ibu kandungnya. Sandiaga Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Ia banting setir untuk bangkit dari nol, menjalani awal kariernya menjadi seorang pengusaha. Bersama rekannya, ia mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain. Pada tahun 2009, ia tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta. Sandiaga Uno lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude. Ia mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Di Bank Summa, ia bertemu dan berguru dengan konglomerat William Soeryadjaya pemilik Bank Summa. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas George Washington, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00. Pada tahun 1993 Sandiaga Uno bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi. Ia kemudian pindah ke MP Holding Limited Group pada tahun 1994. Pada 1995 ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan. Namun, krisis moneter sejak akhir 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Sandi pun tidak bisa lagi meneruskan pekerjaannya. Ia pulang ke Indonesia dengan predikat pengangguran. Sandi mengisi hari-harinya untuk melamar pekerjaan. Namun, tak ada perusahaan yang mau meliriknya. Lamaran kerjanya selalu saja ditolak. Akhirnya, Sandi mencoba peruntungan baru, memulai membuka usaha konsultan keuangan. Pada tahun 1997 Sandiaga Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani. Salah satu mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya. Setelah berjalan selama satu setengah tahun Sandi kemudian bertemu dengan Edwin Soeryadjaya, putra William Soeryadjaya, pendiri PT Astra Internasional. Waktu itu Edwin juga mengalami kesulitan keuangan dan Sandi ditawarkan untuk membangun usaha berbasis investasi. Maka, ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya. Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan. Berbekal jejaring (network) yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandiaga Uno sukses menjalankan bisnis tersebut. Karier Sandi Uno di dunia politik terbilang cemerlang. Ia juga dipercaya untuk memegang jabatan Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerindra. Darah politik Sandi mengalir melalui kakeknya, Abdul Uno, yang pernah mendirikan partai politik di Gorontalo bernama Gerakan Kebangsaan Indonesia (Gerkindo). Pada awal kemerdekaan Gorontalo merupakan ibukota wilayah Sulawesi Utara yang pengaruhnya meliputi Teluk Tomini dan sekitarnya. Sandiaga Uno mengaku selama berkarier di dunia politik dirinya telah menghabiskan dana sekira Rp.1 triliun. Dalam ajang Pilkada DKI 2017, ketika berpasangan dengan Anies Baswedan, Sandiaga Uno menghabiskan dana kurang lebih sebanyak Rp.300 miliar. Sementara saat menjadi pasangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 lalu, Rp.600 miliar telah dikeluarkannya. Sandiaga Uno mulai berkiprah di dunia politik sebagai kader Partai Gerakan Indonesia Raya, partai politik bentukan Prabowo Subianto. Di Pilpres 2019 Sandi maju sebagai Calon Wakil Presiden nomor urut 2 berpasangan dengan Prabowo Subianto. Pada tanggal 22 Desember 2020 sore, Presiden Joko Widodo mengumumkan reshuffle pada Kabinet Indonesia Maju dan mengumumkan nama Sandiaga Uno akan menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama, dan pelantikan Sandiaga Uno sebagai Menparekraf dilakukan keesokan harinya pada tanggal 23 Desember 2020 pukul 09.30 WIB.
Statistics for this Xoptio

Airlangga Hartanto
Airlangga Hartarto (lahir 1 Oktober 1962) adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024 pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-K.H Ma'ruf Amin dan Ketua Umum Partai Golkar. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin pada perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Airlangga Hartarto pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014. Airlangga juga adalah Ketua Komisi VII DPR RI (2006-2009) membidangi energi, lingkungan hidup dan ristek dari Fraksi Partai Golkar dan tercatat sebagai Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar periode 2004-2009 di kepengurusan periode 2009-2015 tercatat sebagai Ketua DPP Partai Golkar. Ia terpilih kembali menjadi anggota DPR periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat V dan menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, Investasi dan BUMN. Airlangga Hartarto juga menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, Ketua Dewan Insinyur PII 2009-2012. Airlangga adalah anggota Majelis Wali Amanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta s.d. tahun 2012 dan menjadi pemrakarsa Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi saat ia menjabat Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada tahun 2003. Airlangga adalah pemilik sejumlah perusahaan dan ia menjadi Presiden Komisaris dari PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Airlangga Hartarto adalah lulusan SMA Kolese Kanisius Jakarta pada tahun 1981 dan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tahun 1987. Airlangga Hartarto mendapatkan gelar MBA dari Universitas Monash, Australia tahun 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari Universitas Melbourne, Australia, tahun 1997. Semasa studi, Airlangga sudah aktif menjadi Wakil Ketua OSIS SMA Kanisius dan kemudian tepilih menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Ia juga pernah menjadi Ketua Barisan Muda KOSGORO 1957.