Tempat Wisata Indonesia Terkenal di Dunia: Gunung Bromo Vs Gunung Rinjani

Gunung Bromo
Gunung Bromo terkenal dengan keindahan alamnya. Panorama eksotik yang disuguhkan menarik wisatawan lokal hingga mancanegara. Memang, Gunung Bromo tak hanya terkenal di Jawa Timur maupun Indonesia saja. Namun, banyak pula wisatawan mancanegara yang sengaja datang untuk menikmati pemandangan gunung berapi yang cantik ini. Nama Gunung Bromo berasal dari kata Brahma yang merupakan salah satu dewa di agama Hindu. Dalam bahasa Sanskerta, Brahmana dieja atau sama dengan kata Brama. Untuk itu, gunung setinggi 2.329 mdpl ini bukan gunung biasa. Gunung ini dianggap suci oleh masyarakat sekitar, yakni Suku Tengger yang mendiami sekitar kawasan Bromo. Sehingga, pengunjung tidak disarankan berperilaku buruk saat berada di sini. Ada sejumlah larangan bagi pengunjung yang wajib ditaati. Keunikan lain dari Gunung Bromo yakni adanya Kaldera Tengger. Kaldera Tengger lebarnya sekitar 16 kilometer. Kaldera Tengger terbentuk melalui aktivitas besar-besaran sekitar 820.000 tahun yang lalu. Disebutkan jika Gunung Bromo dan lautan pasir berasal dari satu gunung, yaitu Gunung Tengger dengan ketinggian sekitar 4.000 mdpl. Kemudian, terjadi letusan kecil hingga membuat materi vulkanik terlempar ke tenggara sehingga membentuk lembah-lembah besar. Lalu, letusan dahsyat kemudian terjadi hingga mencipta kaldera dengan diameter lebih dari 8 kilometer. Mengunjungi Gunung Bromo tak lengkap jika tidak naik ke bibir kawah. Dari bibir kawah, pengunjung akan disuguhkan pemandangan cantik. Namun saat naik ke kawah, pengunjung harus menapaki ratusan anak tangga. Di mana saat ini masih menjadi misteri soal berapa jumlah pasti anak tangga menuju kawah Bromo. Sejumlah pengunjung menyebut, jumlahnya 250 anak tangga. Namun dalam berbagai literatur lama, jumlah anak tangga disebutkan berbeda-beda. Ada yang menyebut 240, 250 bahkan 260 anak tangga. Dikutip sejumlah sumber, tangga menuju kawah Bromo pertama kali dibangun pada 1910. Pembangunan untuk menyambut Z H Johann Albrrcht Hertog Van Mecklenburg, yang disebut masih saudara dari Pangeran Hendrik. Sebelum naik tangga, juga dibangun prasasti. Tokoh adat Suku Tengger Probolinggo, Supoyo mengatakan, hal itu kemungkinan terjadi karena medan dan lokasi jauh. Sehingga membuat wisatawan lelah dan tidak fokus. Ini juga diyakini sebagai kesakralan Gunung Bromo. Untuk anak tangga, menurut semua pengunjung yang menghitung selalu berbeda-beda, ada yang bilang kurang dari 250, ada yang lebih, kemungkinan saat menghitung lelah dan capek, akhirnya tidak fokus. Namun di sisi lain menurut warga Tengger Bromo, ini lah kesakralan Gunung Api Bromo.
Statistics for this Xoptio

Gunung Rinjani
Selain Gili Trawangan, di Nusa Tenggara Barat juga terdapat wisata yang tak kalah populer dan cocok bagi kamu yang suka mendaki, yakni Gunung Rinjani. Gunung ini adalah gunung berapi tertinggi kedua yang ada di Indonesia. Gunung Rinjani memiliki pemandangan terindah se-Asia dengan hamparan bunga edelweis dan Danau Segara Anak. Di tempat ini juga bisa menjadi spot menarik bagi para pendaki untuk mendirikan tenda, mandi air hangat, maupun memancing ikan. Namun sebelum itu, buatlah persiapan yang matang sebelum memutuskan untuk mendaki. Kamu juga perlu menyiapkan bekal mental dan stamina agar tidak menyerah di tengah jalan. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur. Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara. Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 mdpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara. Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah timur dan barat. Di kaldera ini terdapat Segara Anak (segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Di Segara Anak banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing. Bagian selatan danau ini disebut dengan Segara Endut. Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru (atau Gunung Barujari) yang memiliki kawah berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 – 2376 m dpl. Gunung kecil ini terakhir meletus pada tanggal 25 Oktober 2015 dan 3 November 2015, setelah sebelumnya tercatat meletus Mei 2009 dan pada tahun 2004. Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009 ini telah memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek akibat desakan lava ke Segara Anak. Sebelumnya, Gunung Barujari pernah tercatat meletus pada tahun 1944 (sekaligus pembentukannya), 1966, dan 1994. Selain Gunung Barujari terdapat pula kawah lain yang pernah meletus,disebut Gunung Rombongan. Pendakian Gunung Rinjani (puncak) merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Gunung Rinjani sebagai gunung vulkanik yang masih aktif nomor 2 tertinggi di Indonesia. Puncak Gunung Rinjani merupakan tujuan sebagian besar para petualang dan pencinta alam yang mengunjungi kawasan ini karena apabila telah berhasil mencapai puncak itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Animo komunitas pencinta alam di seluruh nusantara bahkan dari mancanegara dalam kegiatan pendakian cukup besar, ini terbukti dengan jumlah pengunjung yang melakukan pendakian setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kegiatan pendakian secara besar-besaran dilakukan pada bulan Juli s/d Agustus, pada bulan Agustus (pertengahan) peserta pendakian umumnya didominasi oleh kalangan pelajar/mahasiswa dari seluruh Indonesia yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Puncak Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak melalui kegiatan “Tapak Rinjani” yang diadakan secara rutin setiap tahunnya oleh salah satu kelompok pencinta alam di Pulau Lombok yang bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Rinjani memiliki panaroma paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa, pecinta alam. Suhu udara rata-rata sekitar 20 °C; terendah 12 °C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Dalam pertemuan Dewan Global Geopark UNESCO I di Torquay, Inggris pada 24 Agustus 2016, Badan PBB untuk Pendidikan, Pengetahuan dan Kebudayaan UNESCO memasukkan nama Gunung Rinjani dalam daftar permohonan penetapan status sebagai Taman Bumi Global atau Global Geopark. Gunung Rinjani masuk dalam 18 daftar permohonan baru status Taman Bumi Global.