Makanan Yang Mengandung Sumber Protein Tinggi Yang Baik Alpukat Vs Jambu Biji

Alpukat
Alpukat (Persea americana) adalah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia. Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter. Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah alpukat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.Alpukat merupakan buah lainnya selain jambu biji yang menyumbang komponen protein yang begitu besar. Dalam takaran 3,5 ons (100 gram) alpukat mengandung 2 gram protein dan 15 gram lemak baik. Selain itu, buah ini juga terdiri dari serat, lemak tak jenuh, dan nutrisi penting lainnya. Meski begitu, konsumsi buah ini sebaiknya dibatasi karena kalorinya yang tinggi. Satu buah alpukat (201 gram) mengandung sekitar 29 gram lemak dan 322 kalori. Kandungan lemak alpukat didominasi dengan asam lemak tak jenuh tunggal yang disebut asam oleat, yang bermanfaat sebagai anti-inflamasi, anti-kanker, melindungi tubuh dari penyakit jantung dan diabetes, dan selain itu, buah berdaging lembut ini dikemas dengan kaya serat (13,5 gram per buah), lutein, dan sumber potasium.
Statistics for this Xoptio

Jambu Biji
Jambu biji (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu batu, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C. Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder antara lain tanin, minyak atsiri, flavonoid, dan saponin. Senyawa-senyawa tersebut berpotensi sebagai antioksidan dan bahan pengawet alami.[1] Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional Untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue. Daun jambu biji sudah dikenal sejak dahulu sebagai pencegah dan mengurangi diare. 3 helai daun jambu biji direbus dengan 2 gelas air putih lalu direbus, lalu disaring dan diminumkan pada orang yang terkena diare. Buah jambu biji mengandung banyak vitamin dan serat sehingga cocok dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Warna daging jambu biji yang merah mengidikasikan jambu biji kaya akan vitamin A untuk kesehatan mata dan antioksidan. Buah jambu biji cocok dikonsumsi di siang hari karena buahnya segar dan mendinginkan badan. Salah satu kandungan nutrisi yang terdapat pada jambu yang bermanfaat untuk tubuh adalah asam askorbat atau vitamin C. Di dalam jambu biji terdapat 126 miligram vitamin C lebih dari 90 miligram asam askorbat diperlukan untuk orang orang setipa harinya atau untuk perempuan sekitar 75 miligram. Menurut Linus pauling institute.Vitamin C membantu bagian menjaga bagian setiap jaringan tubuh anda. Vitamin C sendiri berperan untuk menumbuhkan kolagen. Protein yang mendukung sel dan jaringan tubuh tetap utuh dan tanpa vitamin C tubuh dapat mengalami pecah pembuluh darah.