Artis Indonesia Yang Cinta Lingkungan Sherina Munaf Vs Manohara Odelia Pinot

Sherina Munaf
Bukan rahasia lagi jika Sherina tergolong anak muda yang gemar membaca alias “kutu buku”. Musisi dan aktris muda berbakat tersebut banyak melakukan hal positif selama di rumah, salah satunya membaca buku. Makanya nggak heran dalam beberapa postingannya di media sosial, ia kerap mengunggah foto-foto buku yang ada dalam daftar bacaannya selama sebulan. Beragam jenis bacaan sangat digemari Sherina, mulai dari buku penulisan naskah, memoir figur terkenal, hingga buku-buku filsafat. Nah khusus buku filsafat, Sherina menggarisbawahi pentingnya membaca buku filsafat untuk bisa membentuk metode berpikir dan landasan argumen kuat dalam mengambil sebuah keputusan. Bagi Sherina, buku lebih dari sekadar kumpulan tulisan berisi cerita ataupun informasi. Baginya, buku adalah awal dari sebuah perjalanan, di mana setiap orang dapat berjalan melaluinya untuk mengetahui lebih banyak hal sembari menyadari bahwa sejatinya kita tidak tahu akan banyak hal lain. Cewek vegetarian ini juga pernah menjadi utusan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) pada usia 14 tahun. Ia menyerukan bahwa kebiasaan membaca buku harus disebarkan ke seluruh generasi muda Indonesia. Bagi Sherina, sudah selayaknya generasi muda memiliki kegemaran membaca buku agar dapat memiliki pola pikir yang kritis dan bijaksana dalam menilai segala sesuatu. Menurutnya, tidak ada alasan untuk tidak meningkatkan kemampuan diri dan pola pikir kritis agar dapat menjadi individu yang cerdas, cerah, dan dapat berkontribusi secara nyata pada lingkungan sekitar. Pola pikir kritis dapat dilatih dengan berbagai cara, termasuk membaca buku. Idealnya, menurut Sherina, pola pikir kritis dapat muncul saat seseorang telah memiliki keterampilan fundamental yang baik yang merupakan kemampuan dasar untuk berpikir jernih, logis, dan membantu menentukan pilihan. Pada dasarnya, kemampuan fundamental terdiri dari tiga bagian, yaitu kemampuan bernalar (logic and critical thinking), kemampuan berbahasa (verbal skill), dan matematika dasar (kemampuan analisis secara sistematis). Dengan semangat menyerukan pentingnya membaca buku dan melatih keterampilan fundamental, Sherina kini bergabung menjadi bagian dari Zenius, sebuah platform pendidikan teknologi yang menekankan pentingnya memiliki keterampilan fundamental dan pemikiran kritis agar bisa mencerna informasi dan berita secara cerdas, tidak mudah terjebak hoax, namun tetap menjadi individu yang bijak dan memiliki empati sebagai masyarakat dalam negara berdemokrasi.
Statistics for this Xoptio

Manohara Odelia Pinot
Dalam pandangan anak pasangan Daisy Fajarina (keturunan bangsawan Bugis) dan Reiner Pinot Noack (berkebangsaan Perancis) ini, di Indonesia harus terjadi perubahan besar terhadap tingkat kepedulian lingkungan, mengingat masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Karena itulah, wanita kelahiran Jakarta, 28 februari 1992 ini, berkomitmen memperjuangkan kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan melalui jalur politik. Sebab salah satu alasan orang-orang dari mancanegara berkunjung ke Indonesia adalah untuk menikmati keindahan alam Indonesia. Karena itu lingkungan yang bersih serta terjaganya flora dan fauna di Indonesia menjadi salah satu masalah sangat serius yang harus diperjuangkan lewat parlemen. Dari sana dia aktif memberikan edukasi kepada masyarakat lewat gerakan menanam. Tidak tanggung-tanggung ia langsung turun tangan memantau langsung penanam bibit padi pada media polibag. Gadis berwajah cantik ini juga tak enggan mengunjungi warga di tiap kampung untuk bersilaturahmi dan mengedukasi warga seputar kelestarian lingkungan. Ia berharap lewat gerakan tersebut, maka lingkungan kota akan tetap hijau dan jauh dari polusi, selain itu akan mendorong kemandirian pangan. Menurut Mano, begitulah dia biasa disapa, upaya membangun lingkungan hijau ini penting jika melihat masih banyak warga Indonesia yang lebih memilih membakar sampah daripada membuangnya ke tempat sampah. Di perkotaan, 54 persen warganya masih membakar sampah, sementara di pedesaan, 88 persen. Ini tidak baik, karena asap yang dihasilkan mengganggu lingkungan. Tidak hanya itu, masyarakat Indonesia masih tercatat sebagai warga yang masih gemar membuang sampah ke laut. Dengan menjadi wakil rakyat di parlemen, dia berharap bisa lebih intensif berkampanye untuk perbaikan lingkungan. Jauh sebelum memutuskan menjadi caleg, Mano telah sibuk menjadi Duta Satwa Liar bersama Jakarta Animal Aid Network (Jaan). Beberapa aktivitas Jaan di sejumlah tempat di Indonesia, dalam kaitannya dengan kegiatan relokasi satwa, penyelamatan satwa, pernah diikutinya.