Penyanyi Wanita Indonesia Terbaik Vina Ruth Sahanaya Vs Krisdayanti
Ruth Sahanaya
Ruth Sahanaya atau dikenal juga sebagai Uthe adalah seorang penyanyi senior Indonesia dan dianggap sebagai salah satu diva Indonesia bersama Krisdayanti dan Titi DJ, terutama pada masa 2000-an. Ruth lahir pada 1 September 1966 di Bandung, Jawa Barat, dari pasangan Alfares Edward Sahanaya dan Matheda David yang berdarah Ambon dan Sangir Talaud. ini sejak kecil gemar menyanyi dan sering menjuarai lomba menyanyi. Karier menyanyi mulai dilakoni serius pada tahun 1983 saat mengikuti 5 lomba menyanyi, 2 di antaranya juara I dan 3 lainnya juara II. Usai menyelesaikan pendidikan sekretaris di LPK St. Angela Bandung (1986), Uthe, panggilan akrabnya, hijrah ke Jakarta untuk mengembangkan karier menyanyinya. Di Jakarta karier Uthe mulai bersinar. Setelah menyabet berbagai penghargaan di berbagai lomba tingkat nasional maupun internasional (salah satunya adalah Live Music Concert di Kuala Lumpur Malaysia), Uthe dilirik PT Aquarius Musikindo. Album pertamanya adalah Seputih Kasih (1987) langsung meledak di pasaran. Nama Uthe semakin tenar saat membawakan lagu "Kaulah Segalanya". Selain di Indonesia, nama Uthe juga berkibar di luar negeri. Festival yang pernah diikuti oleh Uthe antara lain Midnight Sun Song Festival di Finlandia tahun 1990 mendapat gelar “Grand Prix Winner” dan menjadi vokalis tamu dalam konser Mario Frangoulis di Herrod Atticus, Acropolis, Athena, Yunani pada 5-6 Oktober 2002, dimana ia berduet dengan Mario untuk lagu slow Naturaleza Muerta. Uthe juga pernah duet dengan Phil Perry dalam acara East-West Collaboration in Peace di Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, Bali pada Desember 2002. Setelah 15 tahun bersama Aquarius, di awal 2002 Uthe menerima tawaran bergabung Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI). Album Uthe bersama Aquarius yaitu Seputih Kasih (1987), Tak Kuduga (1990), Yang Terbaik (1995), Uthe (1996), Kasih (1999), Yang Kurindukan (1999), serta Greatest Hit's (2002) dengan tambahan lagu baru berjudul "Mengertilah Kasih". Sedangkan album Kaulah Segalanya (1990) merupakan produksi Ruth Sahanaya & JACEY Production. Bersama Sony Music (sekarang merger dengan BMG menjadi Sony BMG), penyanyi bertubuh mungil dengan tinggi badan 154 cm dan berat 45 kg ini telah merilis Bicara Cinta (2002), Jiwaku (2005) dan disusul pada akhir tahun 2005 dengan sebuah album "Joyful Christmas" (2005). Dan pada tahun 2008, kembali ia mengeluarkan sebuah mini album bersama 3 Diva dengan tajuk A Lotta Love (2008), Giving My Best (2008), dan sebuah mini album Thankful (2008). Pada tahun 2011, Ruth Sahanaya menggelar konser besarnya bertajuk 25th Anniversary Concert, yang adalah juga konser peraknya selama berkarier di dunia musik Indonesia. Pada tahun 2014, merayakan 30 tahun berkarya dalam industri musik di Indonesia, Ruth merilis album ke-16 yang bertajuk Simphoni Dari Hati. Ia memenangkan banyak penghargaan, baik tingkat lokal, maupun internasional. Bersama dengan Erwin Gutawa, Ruth memenangi festival lagu di Belanda dan Finlandia. Ia Penghargaan-penghargaannya pun secara tidak langsung mengharumkan nama Indonesia sehingga ia pula pernah dianugerahi Penghargaan Mahabhakti Adikarya Utama bersama-sama dengan Wiranto.
Statistics for this Xoptio
Krisdayanti
Kris Dayanti (biasa dipanggil dengan sebutan KD) lahir pada tanggal 24 Maret 1975 dalah seorang penyanyi, pemeran, dan politikus Indonesia. Ia dibesarkan di kota kelahirannya sebelum pindah ke Jakarta pada tahun 1984. Ia merekam lagu tema film anak-anak Megaloman saat usianya masih sembilan tahun. Ketika berusia 12 tahun, Krisdayanti merilis album pertamanya, Biasa Saja, tetapi gagal di pasaran. Ia kemudian merintis kariernya dengan mengikuti berbagai kompetisi bernyanyi. Berawal dari kemenangannya di festival Asia Bagus di Jepang pada tahun 1992, nama Krisdayanti melambung di industri musik. Ia kemudian bergabung dengan Warner Music Indonesia dan merilis album profesional perdananya bertajuk Terserah (1995). Krisdayanti terus meretas sukses kritikal dan komersial di Indonesia melalui serangkaian album yang rilis mulai dari pertengahan era 1990-an. Setelah kesuksesan singel "Menghitung Hari" di Malaysia pada tahun 1998, Krisdayanti turut naik daun di Asia Tenggara. Puncak kariernya ditandai dengan keberhasilan konser tunggal perdananya, Konser KD, pada tahun 2001, yang mengantarkannya pada gelar Diva Pop Indonesia. Lagu-lagunya yang banyak menjadi hit dan seringnya mengadakan konser menjadikannya penyanyi termahal selama dasawarsa 2000-an, bahkan, majalah bisnis Swa menulis penghasilan Krisdayanti dalam setahun lebih besar dari Presiden Indonesia. Sebagai salah satu ikon penyanyi wanita dalam industri musik Indonesia, Krisdayanti telah memenangkan sejumlah penghargaan. Ia dinobatkan sebagai salah satu dari "10 Artis Asia Terbesar" oleh Channel V pada tahun 2005. Ia menduduki posisi kelima dan menjadi satu-satunya penyanyi solo Indonesia dalam daftar tersebut. Pada tahun yang sama, Krisdayanti menjadi satu-satunya wanita yang dipilih oleh MTV Indonesia sebagai kandidat "MTV Icon", bersama Chrisye, Dewa 19, dan Slank. Pada pergelaran Anugerah Planet Muzik 2007 di Singapura, ia menjadi wanita Indonesia pertama yang menerima "Anugerah Khas" atas pencapaiaan kariernya dalam industri musik. Krisdayanti juga merupakan salah satu dari "99 Wanita Paling Berpengaruh di Indonesia" versi majalah Globe Asia edisi Oktober 2007 dan "50 Penyanyi Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stone edisi Desember 2010. Dalam daftar tersebut ia berada di posisi ke-31, yang merupakan peringkat tertinggi dari kalangan artis. Krisdayanti kemudian didaulat sebagai salah satu dari "50 Penyanyi Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone pada edisi Desember 2010.Krisdayanti merupakan salah satu bintang pop paling berpengaruh di Indonesia. Krisdayanti telah merilis lebih dari 20 album sepanjang kariernya, baik secara solo maupun duet, yang telah memberikannya beberapa penghargaan platinum. Surat kabar Singapura New Straits Times menyebut Krisdayanti sebagai "legenda musik Indonesia". Ia juga menjadi salah satu artis Indonesia yang paling sering menggelar konser, baik di dalam maupun luar negeri. Berkat popularitasnya tersebut, Krisdayanti merupakan penyanyi solo Indonesia termahal selama dekade 2000-an, bahkan majalah bisnis Swa pernah menulis bahwa penghasilannya dalam setahun jauh lebih besar dari Presiden Indonesia.