Desainer Indonesia Terbaik Yang Mendunia Yosep Sinudarsono Vs Sebastian Gunawan
Yosep Sinudarsono
Nama Yosep Sinudarsono sebagai desainer fashion mungkin belum terlalu familiar di telinga para pecinta mode Tanah Air. Busana rancangannya pernah dikenakan oleh beberapa artis mancanegara seperti sang penyanyi Estelle dan aktris Judy Meyers pada Oktober 2013 lalu. Busana rancangannya juga dikenakan oleh dua selebriti Hollywood, Terri Seymour dan Marlin Akerman ketika menghadiri penghargaan bergengsi Golden Globe Awards 2015 lalu. Pria yang berusia 22 tahun ini menimba pendidikan mode di ESMOD serta Lembaga Tata Busana Susan Budiharjo. Yosep Sinudarsono juga sudah memiliki rumah busana sendiri sejak usianya 20 tahun. Awal mula Yosep mendobrak dunia mode Tanah Air dan mancanegara adalah ketika salah satu agen di luar negeri yang melihat berbagai karya Yosep dari akun instagram miliknya. Brand Lotuz milik Yosep memiliki tiga line, yakni bridal untuk pernikahan, koleksi premium dan customized, serta Lotuz ready to wear. Yosep mengatakan bahwa setiap busana merupakan karya seni. Ia menginginkan bahwa setiap wanita yang mengenakan rancangannya akan tampil cantik dan percaya diri. Yosep mengaku bahwa ia telah bercita-cita untuk menjadi desainer yang diakui secara internasional sejak ia masih SMA. Ia yakin bahwa kelak karya-karyanya akan mendunia. Dan kini karyanya benar-benar mendunia.
Statistics for this Xoptio
Sebastian Gunawan
Sebastian Gunawan yang lahir di Jakarta, 2 Juli 1967 mempelajari seni fashion di sekolah mode Susan Budiardjo sebelum pindah ke Los Angeles, Amerika Serikat. Bagi pencinta fashion tanah air, siapa yang tak kenal high-fashion designer, Sebastian Gunawan atau Seba (sapaan akrabnya). Suami Cristina Panarese ini juga dikenal sebagai Asian Couturier Extraordinaire oleh Asian Couture Federation. Merasa ingin terus meningkatkan pengetahuannya di bidang fashion, ia kemudian pindah ke Instituto Artistico Dell Abbigliamento Marangoni di Milan, Italia. Sepulangnya dari kota adibusana, Milan, ia mendirikan rumah modenya sendiri dan meluncurkan koleksi pertamanya bernama, “Sebastian Gunawan”, di tahun 1993. Ayah satu anak ini juga dikenal lewat hasil sketsanya yang sudah sering dibuatnya sejak duduk di bangku sekolah menengah. Bisa dibilang, talenta inilah yang membuatnya tertarik untuk fokus di bidang fashion. Selama kariernya, Sebastian Gunawan sering menggunakan beads, crystals, sequins, dan batu mulia di setiap koleksi gaun malamnya. Kini, desainer yang telah bergabung ke dalam Indonesian Fashion Designers Association ini tak berhenti memberikan kontribusinya pada industri fashion tanah air. Tahun 1995 merupakan pertama kalinya Sebastian mengadakan fashion show. Ia meluncurkan beberapa koleksi desain yang menjadi signature mark-nya, sebuah koleksi gaun malam mewah yang dramatis. Koleksi tersebut diberi nama “Potret Hidup”. Di tahun 1997, ia meluncurkan koleksi keduanya, Votum, sebuah koleksi ready-to-wear yang dipasarkan di berbagai department store di Jakarta. Koleksi ini bisa dibilang cukup berbeda dengan model feminin yang manis namun tetap kaya akan detail khas Sebastian Gunawan. Tepat tiga tahun setelah Votum diluncurkan, Sebastian memperluas brand-nya dengan mengenalkan “Red Label”. Di tahun 2005, ia menarik target pasar yang berbeda, yakni anak-anak, dengan mengeluarkan koleksi khusus anak bernama, Bubble Girl. Nama besar yang disandangnya di dunia mode tak lantas membuatnya tinggi hati. Ia bahkan tak melulu melihat keuntungan materi di setiap peragaan busananya. Kesadaran berbagi membuatnya melakukan penggalangan dana yang dilakukan bersama Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) pada tahun 2007 lalu. Penjualan kursi pagelaran yang mencapai Rp378 juta rupiah itu kemudian digunakan sebagai amal.